Rabu, 01 Mei 2013

Mengapa Bulan Mei disebut Bulan Maria




Praktek mendedikasikan bulan Mei kepada Bunda kita dipopulerkan oleh ensiklik rosario yang dikeluarkan oleh Paus Leo XII awal 1883 dan diakhiri tahun 1889, dimana Paus menulis 12 ensiklik tentang rosario dan 5 surat apostolik tentang rosario. Berikut ini keterangan dari Catholic Encyclopedia mengenai asal usul Bulan Mei sebagai bulan Maria :

“Awalnya dimulai dari seoarang Imam Yesuit di Roma, Romo Latomia dari college Serikat Yesuit di Roma, dimana ia bersumpah pada akhir abad 18 untuk menjadikan bulan mei sebagai [bulan] devosi kepada Bunda Maria untuk menetralkan imoralitas dan rasa kurang percaya terhadap agama [baca : Gereja Katolik] yang dilakukan oleh para muridnya. Pratek tersebut kemudian menyebar ke college Yesuit lainnya dan hampir ke setiap Gereja Katolik ritus Latin. Inilah awal mula Mei dijadikan devosi kepada Bunda Maria.” (Catholic Encyclopedia, “Special Devotions for Months”)

Namun ada juga yang beranggapan bahwa bulan Mei merupakan awal musim dimana terjadi kehidupan baru dan kesuburan (hal ini terjadi dalam budaya barat klasik). Ada juga tradisi kuno yang menghubungkan bulan Mei yang menandai kehidupan baru dengan bulan keibuan (motherhood). Hubungan inilah yang kemudian membuat orang kristen mengadopsi bulan Mei sebagai bulan Maria khususnya sebagai bulan Bunda Allah. Romo Hopkins tahun 1833 menulis puisi yang isinya (tidak diterjemahkan) :

May Magnificat

MAY is Mary’s month, and I

Muse at that and wonder why:

Her feasts follow reason,

Dated due to season—

Candlemas, Lady Day;

But the Lady Month, May,

Why fasten that upon her,

With a feasting in her honour?

Is it only its being brighter

Than the most are must delight her?

Is it opportunest

And flowers finds soonest?

Ask of her, the mighty mother:

Her reply puts this other

Question: What is Spring?—

Growth in every thing—

Flesh and fleece, fur and feather,

Grass and greenworld all together;

Star-eyed strawberry-breasted

Throstle above her nested

Cluster of bugle blue eggs thin

Forms and warms the life within;

And bird and blossom swell

In sod or sheath or shell.

All things rising, all things sizing

Mary sees, sympathising

With that world of good,

Nature’s motherhood.

Their magnifying of each its kind

With delight calls to mind

How she did in her stored

Magnify the Lord.

Well but there was more than this:

Spring’s universal bliss

Much, had much to say

To offering Mary May.

When drop-of-blood-and-foam-dapple

Bloom lights the orchard-apple

And thicket and thorp are merry

With silver-surfèd cherry

And azuring-over greybell makes

Wood banks and brakes wash wet like lakes

And magic cuckoocall

Caps, clears, and clinches all—

This ecstasy all through mothering earth

Tells Mary her mirth till Christ’s birth

To remember and exultation

In God who was her salvation.

Puisi ditulis di Stonyhurst bulan May, 1878. Romo Hopkins berusia 33 tahun, and 8 bulan sebagai imam.

Sumber :  luxveritatis7.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India