Senin, 12 September 2016

BERITA DARI SEKRETARIAT KOPTARI



BERITA DARI SEKRETARIAT KOPTARI

KOnferensi Pemimpin TArekat Religius Indonesia (KOPTARI) telah menyelenggarakan Sidang Pleno pada tanggal 12 – 18 Oktober 2011 di Surabaya, dengan tema “Panggilan Religius untuk Menjadi Mistikus dan Nabi di Tengah Dunia”. Sidang ini dihadiri oleh 104 orang Pemimpin dan Utusan Tarekat Religius dan Institut Sekulir dari seluruh Indonesia. KOPTARI menetapkan tema Sidang dengan menelusuri tema-tema Sidang Pleno sebelumnya tentang “Gender” (2005), “Passion or Christ, Passion for Humanity” (2008), dan menimbang tema-tema yang diangkat dalam pertemuan-pertemuan Gerejani di tingkat Nasional maupun Internasional seperti Sidang KWI, Sidang FABC (Federation Asian Bishop Conference) dan Sidang UISG (International Union of Superiors General) seputar masa depan Gereja, terutama Hidup Bakti yang terletak dalam perjalanan menghidupi kerinduan akan perjalanan mistik dan kenabian. Identitas Religius mau lebih ditegaskan lagi dalam kerangka perjalanan bersama Allah. Itu berarti selalu harus kembali pada relasi yang akrab-mesra dengan Allah, yang kemudian diwujudkan dalam pelayanan-pelayanan cintakasih nyata yang profetik.

Sidang Pleno yang diselenggarakan setiap tiga tahun ini merupakan kekuasaan tertinggi KOPTARI. Sidang Pleno menjadi kesempatan bagi para Pemimpin Tarekat untuk “review”, melihat kembali fokus hidup-panggilan-perutusan sebagai Religius, mendengarkan Laporan-laporan, sharing, mengadakan evaluasi dan refleksi bersama untuk menyusun rencana tiga tahun ke depan, memilih Badan Pengurus KOPTARI, IBSI, MASI, dan MABRI yang baru. Tiap orang dengan keunikannya dapat menyumbangkan diri (nemo dat quod non habet), dalam bekerjasama memajukan panggilan hidup Religius demi Ordo/Kongregasi, Gereja, dan bangsa.

Sidang Pleno dirangkai dalam suatu kesatuan alur acara Rekoleksi, Konferensi, Refleksi dalam level pribadi – kelompok Fraksi – dan Pleno, penggalian pengalaman, pembahasan Statuta dan urusan organisasi untuk memilih Badan Pengurus KOPTARI dan Fraksi, sight seeing kota Surabaya, yang kemudian ditutup dengan menyusun “action plan” berupa pernyataan bersama serta mandat Sidang pada Pengurus KOPTARI, Fraksi, dan Tarekat. Demikian peserta dibawa berproses dalam tiga langkah: 1) menggali pengalaman hidup sebagai Religius dalam konteks nyata situasi “dunia”, “negara/bangsa/masyarakat Indonesia”, hidup dalam Gereja Universal dan Lokal; 2) refleksi yang berdasar pada kepekaan dalam membaca tanda-tanda zaman dan berfokus pada pokok-pokok keprihatinan untuk tiga tahun mendatang yang dikemas dalam tema “sisi hidup menjadi mistikus dan fungsi kenabian”; dan 3) aksi berupa program-program kegiatan yang dirancang bersama dan akan terus dievaluasi demi pengembangan mutu kegiatan.


Pada akhir Sidang Pleno, peserta membuat suatu pernyataan bersama yang menegaskan kembali tentang kesadaran akan identitas religius sebagai mistikus dan nabi, yang adalah makhluk jasmani yang rohani: 1) Peran sebagai mistikus dan nabi merupakan bagian konstitutif, bagaikan dua sisi tak terpisahkan dari panggilan Religius, di satu sisi harus senantiasa menjalin relasi akrab dengan Allah, dan sekaligus di sisi lain peka membaca tanda-tanda zaman agar dapat menjawab kebutuhan dan harapan manusia dewasa ini dalam pelayanan; 2) Perlu pembaharuan diri terus-menerus, perhatian terhadap pembinaan awal dan berkelanjutan, lebih dekat dengan Allah-sesama-alam ciptaan, berani dan terbuka pada kehendak Allah-pembaharuan-peningkatan karya pelayanan yanglebih menjawabi kebutuhan zaman.

Dalam pernyataan bersama itu ditegaskan pula “action plan” yang akan dilakukan bersama, yakni: 1) Membangun kerjasama dengan pelbagai pihak; 2) Mengembangkan kegiatan-kegiatan bersama dalam pembinaan kaum muda, pendampingan kaum migran dan kaum miskin, perlindungan kurban woman trafficking, penyelamatan lingkungan hidup. Implementasi dari pernyataan bersama itu kemudian dituangkan berupa rekomendasi Sidang Pleno pada Badan Pengurus KOPTARI, Fraksi-fraksi (MASI, IBSI, dan MABRI), dan pada Lembaga Hidup Bakti (Ordo/Kongregasi dan Institut Sekulir).
Keseluruhan acara Sidang sangat kental ditandai oleh suasana kekerabatan khas religius. Banyak kesadaran baru terkuak antara lain lebih mengenal apa itu KOPTARI, MASI, IBSI, dan MABRI, pentingnya memperhatikan dan lebih meningkatkan lagi keaktifan dalam menanggapi komunikasi-komunikasi serta himbauan yang dikirimkan dari Sekretariat KOPTARI, perlunya kekompakan dan gerakan bersama untuk membuat eksistensi KOPTARI lebih terasakan, dan pentingnya menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga lain baik yang bersifat gerejani maupun non gerejani, dengan pemerintah dan masyarakat sipil lainnya, dalam menjawab kebutuhan dan persoalan zaman.

Jakarta, 20 Oktober 2011
Sr. Petronella Lie, SCMM
(Sekretaris Eksekutif)

source : FB KOPTARI Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India