Paus prihatin konsumerisme di kalangan anggota Gereja
Paus Fransiskus mengecam konsumerisme di kalangan anggota Gereja sebagai racun yang mengancam kebahagiaan sejati.
Paus menyampaikan pernyataan itu pada 4 Agustus, di hadapan para hadirin di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, sebelum Doa Angelus.
“Pertemuan dengan Yesus yang hidup, dalam keluarga besar yang adalah Gereja, kita hendaknya mengisi hati dengan sukacita, mengisinya dengan kehidupan yang benar, serta kebaikan. Unsur-unsur ini tidak boleh hilang atau dirusak,” katanya.
“Tapi, sehari-hari pengalaman ini harus menghadapi keangkuhan, racun akibat kekosongan nilai-nilai yang merasuk masyarakat kita, yang mengutamakan keuntungan dan mengejar(harta), dengan menipu orang muda menjadi konsumerisme,” katanya.
“Orang-orang muda sangat sensitif bila kekosongan makna dan nilai-nilai yang melindungi mereka,” katanya. “Dan sayangnya, mereka menjadi korban.”
“Kekayaan sejati adalah kasih Allah maka kasih itu dibagikan kepada saudara-saudara Anda. Karena kasih itu berasal dari Allah maka kita perlu berbagi, dan mendorong kita saling membantu,” kata Paus.
Menurutnya, “Orang yang mengalami kasih ini tidak akan takut mati, dan menerima kedamaian hati.”
Paus juga mengulangi pernyataannya pada Misa saat ia merayakan acara puncak Hari Kaum Muda sedunia pada 28 Juli di Rio de Janeiro, yang menarik sekitar 3 juta orang ke pantai Copacabana.
“Hari Kaum Muda Sedunia tidak ada ‘kembang api,’ tapi antusiasme orang muda sangat tinggi,” katanya.
“Orang muda Katolik tidak mengikuti Paus, tapi mereka mengikuti Yesus Kristus, memikul salib-Nya,” tambah Bapa Suci.
Sumber: Catholic News Service
disadur dari:
http:// indonesia.ucanews.com/2013/ 08/07/ paus-kecam-konsumerisme-di- kalangan-anggota-gereja/
— bersama Vita Ody.
Paus Fransiskus mengecam konsumerisme di kalangan anggota Gereja sebagai racun yang mengancam kebahagiaan sejati.
Paus menyampaikan pernyataan itu pada 4 Agustus, di hadapan para hadirin di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, sebelum Doa Angelus.
“Pertemuan dengan Yesus yang hidup, dalam keluarga besar yang adalah Gereja, kita hendaknya mengisi hati dengan sukacita, mengisinya dengan kehidupan yang benar, serta kebaikan. Unsur-unsur ini tidak boleh hilang atau dirusak,” katanya.
“Tapi, sehari-hari pengalaman ini harus menghadapi keangkuhan, racun akibat kekosongan nilai-nilai yang merasuk masyarakat kita, yang mengutamakan keuntungan dan mengejar(harta), dengan menipu orang muda menjadi konsumerisme,” katanya.
“Orang-orang muda sangat sensitif bila kekosongan makna dan nilai-nilai yang melindungi mereka,” katanya. “Dan sayangnya, mereka menjadi korban.”
“Kekayaan sejati adalah kasih Allah maka kasih itu dibagikan kepada saudara-saudara Anda. Karena kasih itu berasal dari Allah maka kita perlu berbagi, dan mendorong kita saling membantu,” kata Paus.
Menurutnya, “Orang yang mengalami kasih ini tidak akan takut mati, dan menerima kedamaian hati.”
Paus juga mengulangi pernyataannya pada Misa saat ia merayakan acara puncak Hari Kaum Muda sedunia pada 28 Juli di Rio de Janeiro, yang menarik sekitar 3 juta orang ke pantai Copacabana.
“Hari Kaum Muda Sedunia tidak ada ‘kembang api,’ tapi antusiasme orang muda sangat tinggi,” katanya.
“Orang muda Katolik tidak mengikuti Paus, tapi mereka mengikuti Yesus Kristus, memikul salib-Nya,” tambah Bapa Suci.
Sumber: Catholic News Service
disadur dari:
http://
0 komentar:
Posting Komentar