Takhta Suci Vatikan kemarin mengecam media Italia yang telah menulis berbagai pemberitaan terkait intrik, korupsi, dan pemerasan, terkait pengunduran diri Paus Benediktus XVI. Vatikan menyebut tindakan itu merupakan suatu langkah untuk menggoyang pelaksanaan Konklaf atau pemilihan Paus baru pengganti Paus Benediktus XVI bulan depan.
Stasiun televisi Aljazeera melaporkan, Sabtu (23/2), Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, kemarin membantah rumor, informasi salah, dan terkadang fitnah, yang berhubungan dengan penyelidikan dilakukan komite Kardinal pada tahun lalu terkait dokumen-dokumen rahasia Paus yang bocor.
"Ada orang yang ingin mengambil kesempatan dari momen ini untuk menyebarkan kekacauan dan ketidakpercayaan terhadap Gereja Katolik Roma dan pemerintahan Vatikan," kata Lombardi.
Baru-baru ini, tabloid the Panorama dan surat kabar La Repubblica menulis, keputusan Paus Benediktus XVI untuk mundur dari jabatannya lantaran dipicu oleh laporan rahasia yang dibuat oleh tiga orang Kardinal.
La Repubblica menulis pada 17 Desember tahun lalu, Paus menerima sejumlah berkas laporan dari tiga kardinal yang ditugaskan untuk menyelidiki skandal kebocoran informasi Vatikan. Pada hari itu juga kemudian Paus mengambil keputusan untuk mundur.
Menurut La Repubblica, berkas dokumen itu memuat hampir 300 halaman terikat tali merah dan disimpan di apartemen kepausan dan akan diserahkan kepada paus yang terpilih berikutnya.
[fas]
Source : merdeka.com
0 komentar:
Posting Komentar