Naga - Makhluk Mitos, Peradaban Eropa & China
Naga Eropa: Digambarkan sebagai reptil besar dengan sayap kelelawar, dapat mengeluarkan api dari mulutnya, bersifat merusak. Makhluk mitos ini sudah dikenal pada zaman Yunani kuno, dan diadaptasi dalam Hadis Bukhari sebagai kadal yang menyemburkan api kepada Ibrahim.
Hadis Bukhari 579:
Narrated Um Sharik: Allah's Apostle ordered that the salamander (lizard) should be killed and said, "It blew on Abraham."
Naga Eropa mempunyai ciri: bertanduk, kulit bersisik seperti sisik ular, mempunyai ekor seperti ekor buaya, berparuh seperti paruh burung nazar/elang dan berkaki seperti kaki singa.
Ada banyak ragam bentuk Naga Eropa: bertanduk dua atau bertanduk banyak, paruh burung nazar atau rahang singa, secara umum gambaran Naga Eropa adalah bersayap kelelawar dan berbadan reptil dengan kaki singa. Naga Eropa mempunyai kemampuan untuk terbang di udara, menyelam di air atau pun berjalan di darat, tapi naga (Eropa) tidak dapat menembus tanah.
Naga Eropa adalah adaptasi dari budaya Babylonia kuno kepada bangsa-bangsa di Asia Tengah dan Timur Tengah, masuk dalam budaya Yunani dengan sentuhan Hellenisme setelah penaklukan Persia dan Asia oleh Alexander dari Macedonia. Naga Eropa mempunyai citra merusak kehidupan manusia.
Naga (Eropa) pada zaman Babylonia kuno, Yunani kuno dan Romawi kuno ada kalanya menjadi pemujaan dengan diberikan persembahan-persembahan khusus, bahkan dengan tumbal manusia. Naga Eropa sering juga dijadikan simbol dari kekuatan dan kekuasaan pemerintahan yang ada pada Yunani dan Romawi.
Salah Satu Legiun pasukan Romawi kuno menggunakan lambang naga sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan pasukan Romawi.
Naga China: Digambarkan sebagai reptil besar tanpa sayap, dapat melayarng di udara, menyelam dalam air, menembus tanah, mempunyai mutiara yang adalah inti sari kehidupan naga. Naga China terbagi dua: Naga yang 'baik' dan Naga yang 'jahat'.
Naga China mempunyai ciri: bertanduk dua seperti kijang, mempunyai tubuh ular, ekor ikan, sulai rambut singa, sungut serangga, mempunyai kaki singa, cakar elang, kuping sapi, mata harimau dan gigi kuda.
A dragon has a protruding forehead indicating wisdom and antlers signifying longevity. Its ox's ears denote success in the imperial examination; it has tiger's eyes as a sign of power; eagle's claws showing bravery; while a fish's tail implies flexibility and the horse's teeth are a mark of diligence and so on.
Naga China lebih sering digambarkan dengan empat cakar, dan Naga dengan lima cakar adalah lambang Kaisar yang berkuasa.
Tidak seperti Naga Eropa, Naga China tidak dijadikan pemujaan, orang-orang China kuno tidak memberi persembahan khusus kepada naga. Dalam mitologi China, naga di bawah kekuasaan dari para dewa. Naga adalah simbol kekuatan (chi) dari alam semesta, yang positif dan negatif, yang membangun dan merusak.
Naga Eropa: Digambarkan sebagai reptil besar dengan sayap kelelawar, dapat mengeluarkan api dari mulutnya, bersifat merusak. Makhluk mitos ini sudah dikenal pada zaman Yunani kuno, dan diadaptasi dalam Hadis Bukhari sebagai kadal yang menyemburkan api kepada Ibrahim.
Hadis Bukhari 579:
Narrated Um Sharik: Allah's Apostle ordered that the salamander (lizard) should be killed and said, "It blew on Abraham."
Naga Eropa mempunyai ciri: bertanduk, kulit bersisik seperti sisik ular, mempunyai ekor seperti ekor buaya, berparuh seperti paruh burung nazar/elang dan berkaki seperti kaki singa.
Ada banyak ragam bentuk Naga Eropa: bertanduk dua atau bertanduk banyak, paruh burung nazar atau rahang singa, secara umum gambaran Naga Eropa adalah bersayap kelelawar dan berbadan reptil dengan kaki singa. Naga Eropa mempunyai kemampuan untuk terbang di udara, menyelam di air atau pun berjalan di darat, tapi naga (Eropa) tidak dapat menembus tanah.
Naga Eropa adalah adaptasi dari budaya Babylonia kuno kepada bangsa-bangsa di Asia Tengah dan Timur Tengah, masuk dalam budaya Yunani dengan sentuhan Hellenisme setelah penaklukan Persia dan Asia oleh Alexander dari Macedonia. Naga Eropa mempunyai citra merusak kehidupan manusia.
Naga (Eropa) pada zaman Babylonia kuno, Yunani kuno dan Romawi kuno ada kalanya menjadi pemujaan dengan diberikan persembahan-persembahan khusus, bahkan dengan tumbal manusia. Naga Eropa sering juga dijadikan simbol dari kekuatan dan kekuasaan pemerintahan yang ada pada Yunani dan Romawi.
Salah Satu Legiun pasukan Romawi kuno menggunakan lambang naga sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan pasukan Romawi.
Naga China: Digambarkan sebagai reptil besar tanpa sayap, dapat melayarng di udara, menyelam dalam air, menembus tanah, mempunyai mutiara yang adalah inti sari kehidupan naga. Naga China terbagi dua: Naga yang 'baik' dan Naga yang 'jahat'.
Naga China mempunyai ciri: bertanduk dua seperti kijang, mempunyai tubuh ular, ekor ikan, sulai rambut singa, sungut serangga, mempunyai kaki singa, cakar elang, kuping sapi, mata harimau dan gigi kuda.
A dragon has a protruding forehead indicating wisdom and antlers signifying longevity. Its ox's ears denote success in the imperial examination; it has tiger's eyes as a sign of power; eagle's claws showing bravery; while a fish's tail implies flexibility and the horse's teeth are a mark of diligence and so on.
Naga China lebih sering digambarkan dengan empat cakar, dan Naga dengan lima cakar adalah lambang Kaisar yang berkuasa.
Tidak seperti Naga Eropa, Naga China tidak dijadikan pemujaan, orang-orang China kuno tidak memberi persembahan khusus kepada naga. Dalam mitologi China, naga di bawah kekuasaan dari para dewa. Naga adalah simbol kekuatan (chi) dari alam semesta, yang positif dan negatif, yang membangun dan merusak.
Tamarie Albercht:
Naga China mempunyai sifat netral, sedangkan Naga Eropa mempunyai sifat negatif.
Naga China tidak dapat berjalan di atas tanah dan hanya melayang-layang, dan sering kali bergerak dari pada berdiam diri. Naga Eropa dapat berjalan di atas tanah, terbang di udara atau menyelam di air seperti buaya, banyak kali berdiam diri dari pada bergerak.
Efesus 1:19-21
betapa hebat kuasa-Nya (kuasa Allah) bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga, jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.
Efesus 1:22-23
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya (diletakkan oleh Allah) di bawah kaki Kristus dan Dia (Kristus) telah diberikan-Nya (diberikan Allah) kepada Gereja sebagai Kepala dari segala yang ada. Gereja yang adalah tubuh-Nya (tubuh Kristus), yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Ephesians 1:19-21
what is the exceeding greatness of his (God) power towards us, who believe according to the operation of the might of his (God) power, Which he (God) wrought in Christ, raising him (Christ) up from the dead, and setting him (Christ) on his (God) right hand in the heavenly places. Above all principality, and power, and virtue, and dominion, and every name that is named, not only in this world, but also in that which is to come.
Ephesians 1:22-23
And he (God) hath subjected all things under his (Christ) feet, and hath made him (Christ) head over all the church, Which is his (Christ) body, and the fulness of him (Christ) who is filled all in all.
0 komentar:
Posting Komentar