Jokowi Satu Front dengan Penderitaan Rakyat NTT
Pengamat politik menilai Jokowi dan Jusuf Kalla akan kuat di NTT. Pasalnya, sosok Jokowi dikorelasikan sebagai manusia satu front dengan penderitaan rakyat NTT yang masih miskin. Pengamat juga memprediksikan pasangan Jokowi-JK lebih berpeluang memenangkan Pilpres 2014 karena memiliki rekam jejak yang baik. Lalu, apa saja harapan bagi pembangunan birokrasi sesuai tuntutan reformasi 1998 ? Berikut kutipan wawancara khusus suaraflores.com dengan Pengamat Politik jebolan Universitas Gajah Mada (UGM), Pius Rengka:
SF : Apa pendapat Anda terhadap Pilpres 2014 dan kebutuhan reformasi 98?
Pius : Pilpres adalah proses normatif politik demokrasi. Dengan keterbatasan jumlah calon yang hanya dua, membuat rakyat perlu sungguh cermat mana capres dan wapres yang reformatif. Saya duga, orang cenderung memilih Jokowi karena Jokowi memiliki rekam jejak yang sangat positif dan cocok dengan semangat reformasi
SF : Jika Anda menduga Jokowi akan mendapat dukungan besar, apa saja kebutuhan mendesak yang harus dilakukan Jokowi-JK sesuai tuntuan reformasi?
Pius : Pertama, masalah penegakan hukum yang menyentuh semua dimensi sosial demokrasi. Misalnya, harus tegas penegakan hukum terhadap orang atau kelompok antim ultikulturalisme di Indonesia. Juga tegas dalam urusan membasmi korupsi di level manapun. Setelah itu,memperbaiki birokrasi yang lamban dalam mengelola kepentingan rakyat. Sedangkan kemakmuran ekonomi atau kesejehatraan itu adalah akibat dari pemerintahan yang bersih dan kejelasan hukum yang terang itu.
SF : Dalam konteks lokal, apa yang perlu dilakukan Jokowi, agar ada sinergis antara pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten kota. Sebab adanya otonomi membuat kepala daerah merasa seperti presiden di daerah?
Pius : Karena itu, reformasi regulasi itu penting, agar koordinasi itu jelas. Koordinasi jelas juga harus diiimbangi dengan politik anggaran yang memenuhi harapan propinsi serupa NTT ini. Saya sejak lama mengatakan bahwa NTT butuh transportasi laut yang relatif masif agar mobilitas sosial dan horisintal masyarakat NTT lancar. Implikasinya jamak, termasuk implikasi terhadap demografi dan demokrasi, ekonomi dan sosial budaya
SF : Otonomi kita masih setengah hati, begitu banyak anggaran pusat yang masuk ke daerah tapi sayang banyak pula satuan kerja milik pemerintah pusat ada di daerah. Jadi dana bukan dikelolah pemerintah daerah tapi pemerintah pusat. Terobosan apa yang perlu dilakukan Jokowi, agar esensi otonomi benar-benar dirasakan daerah?
Pius : Pemerintah daerah juga harus sanggup menjadi variabel kunci di daerah Dan karena itu, demokrasi di daerah harus sanggup melahirkan aktor politik yang berkualitas kunci juga. Bukan melahirkan bandit baru yang bersalin pakaian saja.
SF : Dalam konteks kepentingan memajukan pembangunan NTT sebagai kawasan perbatasan, apa saja yang perlu menjadi perhatian Jokowi jika terpilih?
Pius : Kawasan perbatasan selalu menjadi wilayah krisis yang berbasis kesejahteraan ekonomi. Karena itu, level kemakmuran kawasan perbatasan harus diperhatikan dan dikerjakan oleh aktor politik yang tepat juga. Rakyat kita pun sering keliru, memilih manusia keliru entah di legislatif maupun ekskutif. Jadi, rakyat ini lemah juga SDMnya.
SF : Apa saja keunggulan Jokowi sehingga mendapatkan dukungan yang besar?
Pius : Menurut saya, pertarungan akan sangat sengit di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi di Indonesia Timur, secara khusus NTT, Jokowi akan unggul. Keunggulan Jokowi karena reputasinya sangat positif, sedangkan lainnya berusaha untuk memperbaiki citra masa silamnya.Jokowi itu sederhana, jujur, tegas dan kerja keras. Dia juga orang sangat baik, mencintai rakyat miskin.(Bk/sf)
Source suaraflores.com
0 komentar:
Posting Komentar