Senin, 30 September 2013

7 Kutipan Katolik Terbaik Tentang Rosario

Rm.Jost Kokoh Prihatanto, Pr

7 Kutipan Katolik Terbaik Tentang Rosario


Selayang Pandang

“Perawan Tersuci di saat-saat terakhir ini di mana kita hidup, telah memberikan suatu khasiat baru untuk pendarasan Rosario sedemikian luas sehingga tidak ada permasalahan, entah temporal atau terlebih spiritual sekalipun, tidak peduli betapapun sulitnya, dalam kehidupan pribadi masing-masing dari kita, dari keluarga kita… yang tidak dapat diselesaikan dengan Rosario.” - Sr. Lucia, visioner Fatima

“Tidak ada seorang pun yang dapat hidup terus-menerus dalam dosa sembari terus mendaraskan Rosario: entah mereka akan menyerah kepada dosa atau mereka akan menyerah kepada Rosario. “ - Uskup Hugh Doyle

“Dengan Rosario, kita membiarkan diri kita dibimbing oleh Maria, sang model iman, dalam merenungkan misteri-misteri Kristus, dan hari demi hari kita dibantu untuk mencerna Injil, sehingga Injil membentuk kehidupan kita semua.” - Paus Benediktus XVI

“Rosario adalah bentuk doa yang paling bermutu dan sarana yang paling manjur untuk memperoleh kehidupan kekal. Ini adalah obat untuk semua kejahatan kita, akar dari semua berkat kita. Tidak ada sarana doa lain yang lebih bermutu.” - Paus Leo XIII

“Daraskanlah Rosario Suci. Berbahagialah bahwa Salam Maria yang monoton itu memurnikan dosa-dosamu yang monoton [= yang itu-itu juga] !” - St. Josemaria Escriva

”Berdoalah Rosario setiap hari… Berdoalah, berdoalah sesering mungkin dan persembahkanlah silih bagi para pendosa… Akulah Ratu Rosario… Pada akhirnya Hatiku yang Tak Bernoda akan menang.” - Pesan Bunda Maria di Fatima

“Ketika [sepasang] kekasih bersama-sama, mereka menghabiskan berjam-jam mengulangi hal yang sama: aku mencintaimu! Apa yang hilang pada orang-orang yang berpikir Rosario membosankan, adalah CINTA.” - Sr. Lucia, visioner Fatima.

Source : FB Romo Jost Kokoh

Kaul Kekal dalam Konggregasi Suster Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE)






Kaul Kekal dalam Konggregasi Suster Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE)


Hari ini, Senin 30 September 2013, lima orang suster mengikrarkan Kaul Kekal dalam Konggregasi Suster Fransiskanes Santa Elisabeth (FSE). Pengikraran ini dilaksanakan dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin Uskup Agung Medan Mgr. Anicetus Sinaga OFMCap di kapel FSE yang ada d Pasar VIII Medan.

Kelima suster itu ialah (dari kiri ke kanan):
1. Sr Maria Silvana Sitepu FSE
2. Sr Maria Veronika Sihotang FSE
3. Sr Maria Giovannni Pina FSE
4. Sr Maria Dionisia Sianturi FSE
5. Sr Maria Claudia Manik FSE.

Semoga kaul seumur hidup yang mereka ikrarkan menjadi sumber kebahagiaan bagi mereka sendiri, bagi Konggregasinya, bagi Gereja dan bagi masyarakat umumnya.

Kita bantu mereka dengan doa-doa kita, agar mereka setia sampai akhir....

Source : FB Leo Sipahutar Ofmcap Leo Sipahutar Ofmcap

Romo Widyo berpartisipasi dalam kebaktian di depan Istana Negara

Romo Widyo berpartisipasi dalam kebaktian di depan Istana Negara thumbnail
Romo Widyo (bertopi) dan Pendeta EP Sembiring setelah ibadah di 
seberang Istana Presiden


Romo Widyo berpartisipasi dalam kebaktian di depan Istana Negara

Pastor Kepala Paroki Damai Kristus Tambora, Jakarta Barat, Romo Matheus Widyolestari MSC  bersama Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia beribadat di seberang Istana Negara.
Romo Widyo ikut ibadah dua mingguan tersebut pada Minggu (29/9), meminta perhatian pemerintah pusat atas penyegelan gedung gereja GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia.
Seperti diberitakan sebelumnya, gereja Paroki Damai Kristus juga pernah diprotes oleh warga Muslim yang didukung kelompok Muslim radikal setelah mereka mendapat informasi bahwa pihak paroki berencana membangun gedung gereja baru, padahal pihak paroki berencana membangun gedung serba guna, bukan gereja.
Dalam sambutannya Romo Widyo menegaskan, bahwa dia akan tetap mendampingi kedua jemaat Gereja ini berjuang menuntut haknya dalam beribadah di gedungnya sendiri yang sah.
“Saya tidak akan meninggalkan saudara-saudara sendirian, karena Tuhan juga tidak pernah meninggalkan kita sendirian,” demikian ungkap Romo Widyo, seperti dilansir satuharapan.com.
“Mungkin kita seringkali dalam hati, lelah berjuang, sudah beberapa tahun di sini, terkena panas dan hujan. Tetapi kita tidak boleh menyerah, karena kekuatan kita adalah dari Tuhan,” lanjutnya.
“Santo Paulus katakan, kalau Tuhan di pihak kita, siapakah lawan kita. Semuanya telah Tuhan selenggarakan, ini adalah proses kehidupan, termasuk saya, diproses, dibentuk, supaya semakin lama semakin kuat,” kata dia yang datang bersama pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Romo Widyo menyampaikan dukungannya terhadap kedua Gereja tersebut. “Tetap berjuang, kepada seluruh yang berkumpul di sini, jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia, tetap berjuang.  Kami berdoa, kami bersama-sama.  Dan mudah-mudahan … saya tidak akan pernah meninggalkan saudara-saudara sendirian, karena Tuhan juga tidak meninggalkan kita sendirian.  Kita hanya meniru yang Tuhan Yesus lakukan. Itu pula yang kita lakukan”.
 Source : indonesia.ucanews.com

Rabu, 25 September 2013

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting.

Foto: Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting.  Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.  Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari lalu dimasukkan ke dalam baskom atau wadah tanpa diikat.  Keesokan harinya, kepiting akan direbus dan lalu disantap.  Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom sekuat tenaga dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.  Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi ke dasar.  Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun, dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.  Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.  --------------------------------- Begitu pula dalam kehidupan ini, Tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.  Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesaan, namun kita malah mencurigainya, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang tidak benar.  Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki atau munafik akan semakin nyata dan kalo tidak segera kita sadari, tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.   Kesuksesan akan datang kalo kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.  Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.  Semoga Kita tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.  Tuhan memberkati…

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting,
tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting.


Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.

Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat.
Kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari lalu dimasukkan ke dalam baskom atau wadah tanpa diikat.

Keesokan harinya, kepiting akan direbus dan lalu disantap.

Yang paling menarik dari kebiasaan ini,
kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom sekuat tenaga dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi ke dasar.

Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom,
lagi-lagi temannya akan menariknya turun, dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.

Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.
---------------------------------
Begitu pula dalam kehidupan ini, Tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.

Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesaan, namun kita malah mencurigainya,
jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang tidak benar.

Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki atau munafik akan semakin nyata dan kalo tidak segera kita sadari, tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalo kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.

Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Semoga Kita tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.

Tuhan memberkati…


Source : Fb Bunda Penolong Abadi

Selasa, 24 September 2013

Selasa 24 September 2013, empat orang suster SCMM mengikrarkan kaul seumur hidup



Hari ini, Selasa 24 September 2013, empat orang suster SCMM mengikrarkan kaul seumur hidup mereka di Gereja Santo Yakobus, Sukadono - Medan. 
Keempat suster itu ialah (dari kiri ke kanan): Sr M. Yohani Yeni SCMM, Sr M. Eveline Meko SCMM, Sr M Silvana Gea SCMM dan Sr M. Franseline Nago SCMM.

Selamat ya para suster.... Tuhan yang memanggilmu, dan DIA juga akan mendampingi dan menguatkanmu sampai akhir.


Ini foto sewaktu mereka memberi kata sambutan terhadap orangtua dan keluarga (sebagian nampak di belakang mereka), dan dengan terharu (bukan sedih atau menyesal) mereka menyampaikan rasa trimakasihnya atas segala kebaikan yang mereka terima dari keluarga sejak bayi, yang semuanya itu menyiapkan mereka sampai bisa menjadi seorang suster yang siap berkaul kekal. Kalau kalian lihat bagaimana mereka menari dan bernyanyi di panggung sewaktu acara resepsi, maka segala tafsiranmu tadi (hanya karena foto ini) akan terbalik 100%. Apalagi komen Lucas Lucas, yang mengatakan "mikir dulu pendapatan, sesal kemudian tak ada gunanya" kurasa terlalu pessimis. Mereka mikir-mikir itu bukan sebulan, setahun, dua tahun, tiga tahun... mereka telah menyiapkan diri untuk itu lebih dari 7 tahun.

Oleh : P.Leo Sipahutar Ofmcap

Source : Leo Sipahutar Ofmcap 

Kecil-kecil begini sudah suka berjubah Kapusin. Ayo, siapa ingin jadi Kapusin?



Kecil-kecil begini sudah suka berjubah Kapusin. Ayo, siapa ingin jadi Kapusin?

Renia :
Simalango ganteng2 begini mau jd pastor?....pasti byk cewek yg menggoda...hehehe....

Leo Sipahutar Ofmcap @Renia Simalango: 
Justru yang ganteng2 diharapkan jadi pastor, Renia. Hahahaha.... soalnya kalau pastornya ganteng berdiri di depan membawakan Missa dan khotbah, maka umat akan lebih tertarik datang ke gereja, kan? Memang bisa saja banyak cewek datang menggoda. 
Tapi kalau sang pastor mantap dalam panggilannya, godaan apapun tak akan mempan. Sekurang-kurangnya itu pengalamanku dan pengalaman banyak teman pastor yang lain... hahahaha... Tapi, ya...janganlah kalian cewek2 itu suka menggoda pastor dong. Masih banyak pemuda lain untuk digoda, kan?

Source : FB Leo Sipahutar Ofmcap

Minggu, 22 September 2013

Misi Kerasulan Kerahiman Ilahi ( Koronka )


Sabtu, 21 September 2013

Ada 61 Prodiakon yg dilantik hari Sabtu ini (21/09/13) di Paroki Santo Ignatius Cimahi





















Source: FB 
Paroki Santo Ignatius Cimahi

Jumat, 20 September 2013

Feast of St. Matthew - Tax Collector, Apostle Gospel writer and follower of Jesus (September 21, 2013).



Feast of St. Matthew - Tax Collector, Apostle
Gospel writer and follower of Jesus (September 21, 2013).

Matthew was a tax collector and tax collectors were not looked upon kindly by the Jewish colleagues of Jesus for two reasons: -

1. They used to collect taxes for the Romans who had dominated Israel.
2. Just like in our modern times, the tax collectors were enriching themselves illicitly and hoarding money, riches for themselves.

Thus, to be a tax collector was almost comparable to be a sinner in the eyes of the Jews.
But then the insightful and loving eyes of Jesus, however, see in Matthew much more than the human eyes can see and feel. Jesus perceives goodness in him. Jesus sees in him a potential disciple, an apostle, an evangelist and a martyr. He calls him and Mathew on his parts responds enthusiastically, and we know what Matthew became later.

Do not feel burdened by what people think of you, which can limit you but try to move out of yourself. It is like jumping into the river and thus slowly learning to swim. So, think rather of the inner capabilities that Jesus sees in you.

The gospels of Matthew, Mark, and Luke are known as the Synoptic Gospels, because they include many of the same stories, often in the same sequence. There are similarities in all the three Gospels. Matthew the Evangelist, the author of the first gospel account is symbolized by a winged man, or angel. Matthew's gospel starts with Jesus' genealogy from Abraham; it represents Jesus' Incarnation, and so Christ's human nature. This signifies that Christians should use their reason for salvation.

God can use anyone to help him in his work. We should not feel unqualified because of our appearance, lack of education, or our past. Jesus looks for sincere commitment. We should also remember that the highest calling in life is serving God, no matter what the world says. Money, fame, and power cannot compare with being a follower of Jesus Christ.

St. Matthew pray for us!!!

Source : FB Gabriella

PROFICIAT ATAS TAHBISAN IMAMAT



PROFICIAT ATAS TAHBISAN IMAMAT :

Pastor Daniel Rusein, MSF
Pastor Yonas Roka, MSF
Pastor Andy Hasti, MSF

Yang hari ini menerima tahbisan imamat dari Uskup Keuskupan Banjarmasin Mgr. Petrus Boddeng Timang di Paroki St. Lukas Temindung, Samarinda, Kalimantan Timur hari ini, Jumat, 20 September 2013.

Selamat berkarya dan jadilah misionaris sejati seturut teladan Pater Jean Berthier, MS, pendiri Tarekat MSF. Maju terus Misionaris Keluarga Kudus, wartakan Kasih TUHAN sampai ke ujung dunia seperti para misionaris pendahulu. Berkat TUHAN

Salam&doa,



Source : FB Dionisius Agus Puguh

Semua Dipersembahkan bagi Tuhan, Suster dan Kembang Yang Cantik.





















Source : FB Elsye Randa



Ave Maria













Source : FB Arthur Syluaris

Bersama : Sr ALMA, Bhakti Luhur, Merauke.



Pelayanan kita tidak menambah apapun pada Tuhan, tapi bahwa kita BOLEH DEKAT dan MELAYANI DIA, itu saja sudah KARUNIA asalkan kita MENGIMANI KEAGUNGAN dan KEHADIRANNYA. Maka " Tuhan, tambahkan IMAN kami" (Bersama : Sr ALMA, Bhakti Luhur, Merauke.)

Source : FB Yakobis Surabaya

Imamat kudus untuk mempersembahkan korban rohani.



"Biarlah kamu digunakan sebagai batu hidup.....bagi suatu imamat kudus untuk mempersembahkan korban rohani. (1Ptr 2:2:2.59 -12)

Source : FB Yakobis Surabaya

Rabu, 18 September 2013

Wanita Pendosa Menyapa Mereka yang Merasa Tidak Berdosa "TUHAN TIDAK MENGHUKUMKU"

Foto: Wanita Pendosa Menyapa Mereka yang Merasa Tidak Berdosa   "TUHAN TIDAK MENGHUKUMKU"   "Minyak wangi di tubuh menebarkan keharuman, tapi jiwa yang terampuni mendatangkan keselamatan; Kuharumkan kaki-Mu, Tuhan dengan minyak berhargaku agar Kauselamatkan jiwaku dengan minyak Surgawi-Mu."   Kesadaran akan dosa-dosa mengayunkan langkahku mendekati-Nya di rumah Simon. Semua mata memandang menghina dan mencibirku sebagai wanita pendosa, tapi niat hatiku telah mematikan rasa maluku, sehingga aku terus melangkah mendekati-Nya.   Sampailah aku di hadirat-Nya. Kekudusan-Nya semakin menarikku untuk bersimpu di kaki-Nya. Mata tak sanggup memandang, tangan enggan untuk berjabat, tapi kusadari bahwa ada getaran cinta yang menyapa lembut di kedalam jiwaku; "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat.... Aku akan memberikan kelegaan kepadamu."   Kukeluarkan minyak berhargaku dari dari tas kecil yang kubawa, kutuangkan tetes demi setetes bercampur air mata penyesalanku atas dosa-dosaku yang banyak itu di telapak kaki-Nya. Kukeringkan basah itu dengan rambutku yang panjang terurai sementara jiwaku hanyut dalam sesal dan tobat.   Tiba-tiba jiwaku mengajakku lembut, dengarkanlah kata-kata-Nya. Kusendengkan telingaku ketika ada suara berwibawa berkata lembut penuh cinta; "Putri-Ku, DOSAMU TELAH DIAMPUNI!"   Rasa sedih bercampur haru, luapan gembira jiwa tak mampu membendung lagi air mata kebahagiaan yang membuat jiwaku berseru; TERIMA KASIH TUHAN...TUHAN-KU TIDAK MENGHUKUMKU!    Kawan... Anda pun akan mendengar kata-kata yang sama bila saja engkau mau pergi ke kamar pengakuan dan mengakui dosa-dosamu di hadapan para imam-Nya. Scott Hahn menguatkanmu; "Ketika Gereja (para imam) mengampunimu, maka Yesus sendirilah yang mengampunimu." Itulah mengapa Ia menghendaki adanya sakramen Tobat di dalam Gereja-Nya, di dalam Gereja Katolik yang didirikan-Nya di atas batu karang Petrus, pemimpin para Rasul-Nya.   Karena itu, ingatlah akan kata-kata Paus Fransiskus selalu: Allah tak pernah lelah mengampuni kita, tapi kita sendirilah yang sering merasa bosan dan lelah memohon ampun dari-Nya.   Kutambahkan; "Pengampunan Allah tiada batasnya, tapi waktu hidupmu dan hidupku ada batas akhirnya. Jika engkau sadar akan kebenaran ini, maka tidak mungkin engkau menunda untuk menerima pengampunan-Nya setiap saat. Pergilah....Tuhanmu sedang menantimu, kawan!   Selamat beraktivitas para sahabat.....Tuhan memberkatimu.   Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,  ***Duc in Altum***

"TUHAN TIDAK MENGHUKUMKU"


"Minyak wangi di tubuh menebarkan keharuman,
tapi jiwa yang terampuni mendatangkan keselamatan;
Kuharumkan kaki-Mu, Tuhan dengan minyak berhargaku
agar Kauselamatkan jiwaku dengan minyak Surgawi-Mu."


Kesadaran akan dosa-dosa mengayunkan langkahku mendekati-Nya di rumah Simon. Semua mata memandang menghina dan mencibirku sebagai wanita pendosa, tapi niat hatiku telah mematikan rasa maluku, sehingga aku terus melangkah mendekati-Nya.


Sampailah aku di hadirat-Nya.
Kekudusan-Nya semakin menarikku untuk bersimpu di kaki-Nya. Mata tak sanggup memandang, tangan enggan untuk berjabat, tapi kusadari bahwa ada getaran cinta yang menyapa lembut di kedalam jiwaku; "Datanglah kepada-Ku, kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat.... Aku akan memberikan kelegaan kepadamu."


Kukeluarkan minyak berhargaku dari dari tas kecil yang kubawa, kutuangkan tetes demi setetes bercampur air mata penyesalanku atas dosa-dosaku yang banyak itu di telapak kaki-Nya. Kukeringkan basah itu dengan rambutku yang panjang terurai sementara jiwaku hanyut dalam sesal dan tobat.


Tiba-tiba jiwaku mengajakku lembut, dengarkanlah kata-kata-Nya. Kusendengkan telingaku ketika ada suara berwibawa berkata lembut penuh cinta; "Putri-Ku, DOSAMU TELAH DIAMPUNI!"


Rasa sedih bercampur haru, luapan gembira jiwa tak mampu membendung lagi air mata kebahagiaan yang membuat jiwaku berseru; TERIMA KASIH TUHAN...TUHAN-KU TIDAK MENGHUKUMKU!


Kawan...
Anda pun akan mendengar kata-kata yang sama bila saja engkau mau pergi ke kamar pengakuan dan mengakui dosa-dosamu di hadapan para imam-Nya. Scott Hahn menguatkanmu; "Ketika Gereja (para imam) mengampunimu, maka Yesus sendirilah yang mengampunimu." Itulah mengapa Ia menghendaki adanya sakramen Tobat di dalam Gereja-Nya, di dalam Gereja Katolik yang didirikan-Nya di atas batu karang Petrus, pemimpin para Rasul-Nya.


Karena itu, ingatlah akan kata-kata Paus Fransiskus selalu:
Allah tak pernah lelah mengampuni kita, tapi kita sendirilah yang sering merasa bosan dan lelah memohon ampun dari-Nya.


Kutambahkan; "Pengampunan Allah tiada batasnya, tapi waktu hidupmu dan hidupku ada batas akhirnya. Jika engkau sadar akan kebenaran ini, maka tidak mungkin engkau menunda untuk menerima pengampunan-Nya setiap saat. Pergilah....Tuhanmu sedang menantimu, kawan!


Selamat beraktivitas para sahabat.....Tuhan memberkatimu.


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,

***Duc in Altum***


Source : Fans Of Iman Katolik

BUNDA GEREJA TIDAK PERNAH MENUTUP PINTU BAGI SETIAP ANAKNYA

Foto: BUNDA GEREJA TIDAK PERNAH MENUTUP PINTU BAGI SETIAP ANAKNYA  Gereja sebagai bunda sekali lagi menjadi tema yang dipilih oleh Paus Fransiskus untuk katekese  pada audiensi umum hari Rabu ini. "Saya sangat suka penggambaran ini, karena tampaknya bagi saya bahwa penggambaran memberitahu kita untuk tidak hanya bagaimana Gereja tersebut, tetapi juga menunjukkan kepada kita wajah Gereja, ini Gereja kita, harus semakin menunjukkan", paparnya.  Paus memulai dengan mempertimbangkan apa yang seorang ibu lakukan untuk anak-anaknya. Pertama-tama, "dia mengajar kita bagaimana melanjutkan hidup ... dia berorientasi kita, dia selalu berusaha untuk menunjukkan kepada kita jalan yang benar dalam hidup untuk tumbuh dan menjadi dewasa. Dan dia melakukan ini dengan kelembutan, dengan kasih sayang, dengan cinta kasih, selalu - bahkan ketika dia mencoba untuk memperbaiki jalan kita karena kita sedikit kehilangan arah kita  atau mengambil jalan yang mungkin menyebabkan kita jatuh ".  "Gereja berbuat demikian: dia berorientasi pada hidup kita, dia menawarkan kita petunjuk bagaimana untuk berjalan di jalan yang benar. Pikirkan Sepuluh Perintah Allah : yang menunjukkan kita jalan untuk mengikuti jika kita matang, memperbaiki arah dalam perilaku kita. Dan ini merupakan buah dari kelembutan, dari kasih besar yang Allah berikan kepada kita. Anda mungkin berkata kepada saya: tapi  Perintah Allah ini! adalah daftar perintah yang negatif! Saya ingin mengajak Anda untuk membacanya, ... dan kemudian berpikir tentang hal tersebut secara positif. Anda akan melihat bahwa perintah-perinyah tersebut menyangkut cara kita berperilaku terhadap Allah, terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain, seperti seorang ibu mengajarkan kita bagaimana untuk hidup dengan baik. Perintah-perintah tersebut mengingatkan kita untuk tidak membuat berhala materi untuk diri kita sendiri, yang kemudian mengubah kita menjadi budak, untuk mengingat Allah, untuk menghormati orang tua kita, untuk jujur, untuk menghormati orang lain ... Cobalah untuk melihat perintah-perintah dengan cara ini dan menganggap perintah-perintah seolah itu semua  adalah kata-kata dan ajaran ibu yang diberikan kepada kita untuk memilih jalan yang benar dalam hidup. Seorang ibu tidak pernah mengajarkan sesuatu yang buruk, ia hanya menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, dan demikian pula Gereja ".  Kedua, "ketika seorang anak tumbuh dan menjadi dewasa ... dan memikul tanggung jawabnya ... dia melakukan apa dia inginkan, dan pada saat itu dia mungkin menyimpang jauh dari jalan. ... Seorang ibu selalu, dalam setiap situasi, memiliki kesabaran untuk terus menemani anaknya. Dia berseangat oleh kekuatan kasih ... dan bahkan ketika [anak-anaknya] membuat kesalahan, dia selalu menemukan cara memahami mereka ... untuk membantu mereka. Kita mengatakan bahwa seorang ibu 'berdiri dan dianggap'  bagi anak-anaknya, yaitu, dia selalu berusaha untuk membela mereka ".  "Gereja juga sama: gereja adalah seorang ibu yang penyayang dan mengerti, yang selalu mencoba untuk membantu, memberi dorongan bahkan ketika anak-anaknya telah berbuat kesalahan atau terus melakukannya. Bunda gereja tidak pernah menutup pintu bagi umatnya, Bunda Gereja tidak menghakimi, tetapi menawarkan pengampunan Allah, Bunda Gereja menawarkan kasihnya untuk mengundar anak-anaknya untuk kemnbali ke jalan yang benar bahkan meski anak-anaknya telah jatuh pada jurang dosa yang sangat dalam. Gereja tidak pernah takut dan ragu untuk masuk ke dalam kegelapan umatnya dalam upaya memberikan pengharapan pada mereka; gereja tidak gentar untuk masuk kedalam gelap malamnya kita ketika jiwa dan hati nurani kita deikelilingi oleh kegelapan, memberikan kita harapan! karena gereja adalah bunda kita.   Akhirnya, "seorang ibu juga tahu bagaimana cara bertanya, untuk mengetuk setiap pintu anak-anaknya, tanpa perhitungan kecuali dengan kasih. Dan saya berpikir bagaimana ibu tahu, sebagian besar dari semua, bagaimana mengetuk pintu Allah! Ibu giat berdoa  untuk anak mereka sendiri, terutama bagi mereka ... yang paling membutuhkan, yang hidupnya telah mengambil jalan yang berbahaya atau keliru. ..... Gereja berbuat demikian: melalui doa, ia menempatkan kehidupan semua anak-anaknya di tangan Tuhan. Marilah kita percaya pada kekuatan doa dari Bunda Gereja: Tuhan tidak pernah  acuh tak acuh. Tuhan selalu tahu bagaimana mencengangkan kita saat kita ragu terhadap diri kita. Bunda Gereja tahu tentang itu.   "Jadi, ini adalah pikiran saya ingin untuk berbagi dengan Anda hari ini: kita lihat dalam Gereja ibu yang baik yang menunjukkan jalan untuk berjalan di dalam kehidupan, yang selalu sabar, berbelaskasihan dan ppengertian, dan tahu bagaimana menempatkan kita dalam tangan Allah".  Sumber: Vatican Information Service  Disadur bebas oleh :  ~Dv

BUNDA GEREJA TIDAK PERNAH MENUTUP PINTU BAGI SETIAP ANAKNYA

Gereja sebagai bunda sekali lagi menjadi tema yang dipilih oleh Paus Fransiskus untuk katekese pada audiensi umum hari Rabu ini. "Saya sangat suka penggambaran ini, karena tampaknya bagi saya bahwa penggambaran memberitahu kita untuk tidak hanya bagaimana Gereja tersebut, tetapi juga menunjukkan kepada kita wajah Gereja, ini Gereja kita, harus semakin menunjukkan", paparnya.

Paus memulai dengan mempertimbangkan apa yang seorang ibu lakukan untuk anak-anaknya. Pertama-tama, "dia mengajar kita bagaimana melanjutkan hidup ... dia berorientasi kita, dia selalu berusaha untuk menunjukkan kepada kita jalan yang benar dalam hidup untuk tumbuh dan menjadi dewasa. Dan dia melakukan ini dengan kelembutan, dengan kasih sayang, dengan cinta kasih, selalu - bahkan ketika dia mencoba untuk memperbaiki jalan kita karena kita sedikit kehilangan arah kita atau mengambil jalan yang mungkin menyebabkan kita jatuh ".

"Gereja berbuat demikian: dia berorientasi pada hidup kita, dia menawarkan kita petunjuk bagaimana untuk berjalan di jalan yang benar. Pikirkan Sepuluh Perintah Allah : yang menunjukkan kita jalan untuk mengikuti jika kita matang, memperbaiki arah dalam perilaku kita. Dan ini merupakan buah dari kelembutan, dari kasih besar yang Allah berikan kepada kita. Anda mungkin berkata kepada saya: tapi Perintah Allah ini! adalah daftar perintah yang negatif! Saya ingin mengajak Anda untuk membacanya, ... dan kemudian berpikir tentang hal tersebut secara positif. Anda akan melihat bahwa perintah-perinyah tersebut menyangkut cara kita berperilaku terhadap Allah, terhadap diri sendiri dan terhadap orang lain, seperti seorang ibu mengajarkan kita bagaimana untuk hidup dengan baik. Perintah-perintah tersebut mengingatkan kita untuk tidak membuat berhala materi untuk diri kita sendiri, yang kemudian mengubah kita menjadi budak, untuk mengingat Allah, untuk menghormati orang tua kita, untuk jujur, untuk menghormati orang lain ... Cobalah untuk melihat perintah-perintah dengan cara ini dan menganggap perintah-perintah seolah itu semua adalah kata-kata dan ajaran ibu yang diberikan kepada kita untuk memilih jalan yang benar dalam hidup. Seorang ibu tidak pernah mengajarkan sesuatu yang buruk, ia hanya menginginkan yang terbaik bagi anak-anaknya, dan demikian pula Gereja ".

Kedua, "ketika seorang anak tumbuh dan menjadi dewasa ... dan memikul tanggung jawabnya ... dia melakukan apa dia inginkan, dan pada saat itu dia mungkin menyimpang jauh dari jalan. ... Seorang ibu selalu, dalam setiap situasi, memiliki kesabaran untuk terus menemani anaknya. Dia berseangat oleh kekuatan kasih ... dan bahkan ketika [anak-anaknya] membuat kesalahan, dia selalu menemukan cara memahami mereka ... untuk membantu mereka. Kita mengatakan bahwa seorang ibu 'berdiri dan dianggap' bagi anak-anaknya, yaitu, dia selalu berusaha untuk membela mereka ".

"Gereja juga sama: gereja adalah seorang ibu yang penyayang dan mengerti, yang selalu mencoba untuk membantu, memberi dorongan bahkan ketika anak-anaknya telah berbuat kesalahan atau terus melakukannya. Bunda gereja tidak pernah menutup pintu bagi umatnya, Bunda Gereja tidak menghakimi, tetapi menawarkan pengampunan Allah, Bunda Gereja menawarkan kasihnya untuk mengundar anak-anaknya untuk kemnbali ke jalan yang benar bahkan meski anak-anaknya telah jatuh pada jurang dosa yang sangat dalam. Gereja tidak pernah takut dan ragu untuk masuk ke dalam kegelapan umatnya dalam upaya memberikan pengharapan pada mereka; gereja tidak gentar untuk masuk kedalam gelap malamnya kita ketika jiwa dan hati nurani kita deikelilingi oleh kegelapan, memberikan kita harapan! karena gereja adalah bunda kita.

Akhirnya, "seorang ibu juga tahu bagaimana cara bertanya, untuk mengetuk setiap pintu anak-anaknya, tanpa perhitungan kecuali dengan kasih. Dan saya berpikir bagaimana ibu tahu, sebagian besar dari semua, bagaimana mengetuk pintu Allah! Ibu giat berdoa untuk anak mereka sendiri, terutama bagi mereka ... yang paling membutuhkan, yang hidupnya telah mengambil jalan yang berbahaya atau keliru. ..... Gereja berbuat demikian: melalui doa, ia menempatkan kehidupan semua anak-anaknya di tangan Tuhan. Marilah kita percaya pada kekuatan doa dari Bunda Gereja: Tuhan tidak pernah acuh tak acuh. Tuhan selalu tahu bagaimana mencengangkan kita saat kita ragu terhadap diri kita. Bunda Gereja tahu tentang itu.

"Jadi, ini adalah pikiran saya ingin untuk berbagi dengan Anda hari ini: kita lihat dalam Gereja ibu yang baik yang menunjukkan jalan untuk berjalan di dalam kehidupan, yang selalu sabar, berbelaskasihan dan ppengertian, dan tahu bagaimana menempatkan kita dalam tangan Allah".

Sumber: Vatican Information Service

Disadur bebas oleh :

~Dv


Source : FB Fans Of Iman Katolik.

Selasa, 17 September 2013

"MEREKA KEMBALI KARENA EKARISTI KUDUS"(Sapaan seorang Pastor kepada saudara-saudaranya para PASTOR)



"MEREKA KEMBALI KARENA EKARISTI KUDUS"


Beberapa hari ini aku meluangkan waktu untuk membaca kisah-kisah perjalanan orang-orang Katolik, yang meninggalkan Gereja Katolik - melanglang buana mencari jajan yang lebih enak di berbagai tempat, tapi akhirnya menyadari bahwa makanan sang ibu kandung adalah yang terbaik walaupun tersaji dalam bentuk yang sederhana dengan rasa yang biasa saja...biasa masakan ala kampung. Tapi, sadarkah engkau bahwa makanan sederhana Bunda Gereja itu adalah EKARISTI KUDUS? Kehadiran Yesus yang diterima lewat Ekaristi Kudus menjadi moment masa kecil yang tak terlupakan sepanjang hayat, dan inilah alasan utama mengapa mereka kembali ke pangkuan Bunda Gereja Katolik.


Karena itu, bila umat tidak menyadari akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi kudus, bila orang tua dan guru-guru Katolik tidak memberikan pengetahuan iman yang luar biasa ini kepada anak-anak Katolik, maka salah dan dosa siapa bila mereka tidak akan mengenang lagi saat terindah itu sebagai alasan untuk kembali ke pangkuan Bunda Gereja Katolik yang kita cintai?


Namun, satu hal yang kusadari sebagai seorang imam, yakni ketika aku tidak merayakan Ekaristi Kudus dengan tata liturgi yang dianjurkan oleh Bunda Gereja; ketika aku sendiri sebagai seorang imam tidak menyadari akan Kehadiran nyata Yesus di dalam Ekaristi sehingga merayakannya tanpa sebuah penghayatan yang sungguh, yang membuat umat tidak merasakan kehadiran Kristus di dalam Ekaristi Kudus maka penyebab utama kepergian umatku adalah aku sebagai imammu, dan mungkin juga akulah yang menjadi alasan mengapa mereka tidak kembali ke pangkuan Bunda Gereja Katolik. Oh, Tuhan..jangan biarkan ini terjadi padaku sebagai imammu, yang Kau percayakan untuk mengubah roti dan anggur menjadi "Tubuh dan Darah-Mu di dalam tanganku."


Sejenak aku teringat akan kata-kata Bunda Maria kepada Catalina:

Santa Perawan, dengan tangan-tangannya terkatup dalam doa, memandang dengan penuh perhatian dan hormat kepada selebran.
Ia berbicara kepadaku dari sana, tetapi tanpa suara, langsung ke hatiku, tanpa memandangku:

“Aneh bagimu melihatku sedikit di belakang Monsignor, bukankah begitu? Demikianlah seharusnya…. Sekalipun begitu besar kasih Putra-Ku kepadaku, Ia tidak memberiku martabat seperti yang Ia berikan kepada seorang imam, yakni dapat mendatangkan Putraku dalam tangan-tanganku setiap hari, seperti yang dilakukan tangan-tangan imamatnya. Karena itulah, aku merasakan hormat mendalam bagi seorang imam dan bagi segala mukjizat yang Tuhan selenggarakan melalui seorang imam, yang membuatku berlutut di sini.”

Ya Tuhan-ku, betapa martabat, betapa rahmat yang Tuhan limpahkan atas jiwa-jiwa imamat. Dan kita, bahkan mungkin sebagian dari mereka, tidak menyadarinya.


Kawan....
Engkau dan aku belum terlambat untuk menyakinkan kembali umat kita tentang KEHADIRAN NYATA KRISTUS dalam EKARISTI KUDUS. Biarlah setiap umat selalu mempunyai kerinduan yang mendalam terhadap Ekaristi Kudus yang kita rayakan setiap saat di dalam Gereja Katolik, di mana pun kita merayakannya.


Salam dan doa dari seorang sahabat untuk para sahabatnya,


***Rinnong***




Source : FB Rm Inno Ngutra,Pr

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India